BANJIR BANDANG : MADRASAH HEBAT, MTSN 1 KOTA BIMA PORAK PORANDA

Kota Bima (6/4/2023), Hujan deras yang turun hampir sepanjang hari (Selasa, 4/4/2023) menyebabkan beberapa sekolah di kota Bima terlanda banjir. Aktivitas kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Bima, kembali lumpuh. Sekolah ini kembali menjadi sasaran banjir.

Luapan air sungai Padolo menyebabkan sekolah terendam dan dipenuhi lumpur.  Akibatnya, aktivitas belajar mengajar kembali lumpuh. Padahal sebelumnya, sekolah ini juga terdampak banjir cukup parah.

Kondisi MTsN 1 Kota Bima cukup parah, hampir semua banguan terendam air dengan ketinggian hampir leher orang dewasa, Menurut Abdul Gani, S.Ag., Kepala Sekolah MTsN 1 Kota Bima, air sudah mulai memasuki halaman sekolah sejak pukul 18.30 Wita dari pintu gerbang sekolah sebelah timur yang berhadapan dengan selokan yang berada di sebelah timur sekolah. Karena hujan turun terus menerus akhirnya seluruh ruang di MTsN 1 Kota Bima terendam air kecuali bangunan lantai 2. Hal ini menyebabkan arsip atau dokumen dewan guru dan wakil kepala madrasah tidak terselamatkan, para guru dibantu siswa fokus menyelamatkan barang-barang elektronik seperti komputer, printer dan alat praktek.

Menurut Pak Imam, salah satu guru sekolah tersebut mengatakan “Mulai pukul 18.30 Wita, ketinggian air di halam sekolah sudah mencapai sekitar 20-30 cm”. Bahkan sampai pukul 23.00 tidak ada tanda-tanda air akan surut, akibatnya santri boarding school MTsN 1 Kota Bima harus menetap di lantai 2 dengan kondisi belum berbuka dengan nasi. Hingga akhirnya bantuan logistik berhasil sampai di lokasi pada pukul 22.00 oleh tim SAR dan kepolisian setempat atas koordinasi dengan pihak sekolah dan pengurus boarding school.

Selain itu rumah dinas penjaga, ruang gudang, ruang dapur, kamar mandi di MTsN 1 Kota Bima ini semuanya tergenang air. Hal ini semakin menambah kerusakan yang diderita oleh madrasah hebat ini. Seluruh halaman sekolah, asrama boarding school MTsN Kota Bima, ruang guru, ruang parkir, dan laboratorium juga tidak luput dari serangan banjir, seluruh ruangan kelas di lantai 1 terendam banjir tersebut. Oleh karenanya, bapak Taufik, S.Pd selaku waka kurikulum mengeluarkan maklumat bahwa proses pembelajaran esok harinya dialihkan dengan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah yang terdampak banjir.

Penulis : Imam, M.Pd